Selasa, 18 Desember 2012

Peluang Bisnis Kripik Belut


Bidang pangan merupakan salah satu industri yang terus berkembang di Indonesia. Bahkan memegang peranan yang sangat penting bagi perekonomian di tanah air dan menjadi sumber devisa negara. Bidang pangan kini tidak lagi disupplay dari sektor pertanian saja. Sektor perikanan sekarang sudah turut ambil bagian di dalamnya, yakni melalui pengolahan hasil perikanan menjadi bahan pangan. Keripik belut adalah salah satu contoh produk olahan dari sektor ini.



Tingginya kandungan protein pada keripik belut serta rasanya yang banyak digemari, diharapkan mampu menjadi sumber protein alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu sangat layak jika usaha keripik belut bisa dikembangkan secara profesional. Selain bisa mencukupi kebutuhan protein, keripik belut juga bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat saat ini.

Daerah di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil usaha keripik belut adalah Godean, Sleman, Yogyakarta. Sejak tahun 1992, daerah Godean, Sleman sudah terkenal sebagai sentra bisnis keripik belut. Di sepanjang jalan pasar Godean, sedikitnya ada 50 pedagang keripik belut yang bisa Anda temukan.

Gurihnya rasa keripik belut merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen, baik konsumen lokal maupun dari mancanegara. Tidak mengherankan jika harga keripik belut cenderung mahal jika dibandingkan dengan keripik lainnya. Satu kilogram keripik belut harganya bisa mencapai Rp. 75 ribu. Namun demikian fluktuasi harganya bisa dikatakan sangat stabil. Oleh karena itu omset penjualan dari usaha ini bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya.

Sayangnya, pemenuhan bahan baku usaha keripik belut masih sangat sulit. Hal tersebut dikarenakan minimnya masyarakat yang mau membudidayakan belut. Akibatnya, kelangsungan bisnis ini masih mengandalkan stok belut dari hasil pencarian di sawah. Tidak bisa dipungkiri, faktor alam memang sangat menentukan. Jika musim penghujan tiba, stok belut akan mengalami peningkatan. Sebaliknya ketika musim kemarau datang, stok belut akan mengalami penurunan. Akibatnya, harga belut mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya satu kilogram belut harganya berkisar antara Rp. 10 ribu-Rp. 15 ribu, di saat musim kemarau harganya bisa naik menjadi Rp. 20 ribu-Rp. 30 ribu per kilogramnya. Oleh karena itu bagi Anda yang ingin membuka usaha keripik belut, ada baiknya bekerja sama dengan pihak lain yang bersedia membudidayakan belut. Dengan cara ini lonjakan harga bisa diantisipasi. Selain itu stok belut bisa tetap stabil, baik di saat musim penghujan maupun kemarau.

Jika Anda berminat mencoba usaha keripik belut, ada baiknya menyiapkan branding yang baik termasuk kemasan yang menarik. Sehingga produk keripik belut Anda bisa cepat dikenal dan dihafal oleh konsumen di antara sekian merek keripik belut yang ada. Dan yang tidak kalah pentingnya, tentu saja dalam menjaga kualitas dan cita rasa keripik belut. Untuk bisa menciptakan rasa yang gurih dan enak memang dibutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus.

Adapun dari segi pemasaran, Anda memang harus memahami analisa pasar dengan baik. Artinya, memetakan daerah pasar yang potensial maupun pasar yang kurang potensial. Dengan demikian, stok produk yang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan konsumen.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar